ALKEMIS

Alkemis adalah orang yang bisa menciptakan sesuatu dari ketiadaan. Alkemis bisa mengubah batu kerikil menjadi emas, bahkan apa pun yang disentuhnya akan berubah menjadi sangat berharga. Sampah pun kalau disentuh sang Alkemis akan berubah menjadi emas. Salah satu ciptaan Alkemis adalah Stone Philosopher.

Hah?! Stone Philosopher itu kan, benda yang ada di novel Harry Potter? Emang iya, benda ini digunakan JK Rowling untuk cerita dunia sihirnya. Alkemis pada abad pertengahan dianggap sebagai tukang sihir karena itu benda ciptaan yang dianggap sebagai benda-benda sihir. Salah satu fungsi Stone Philosopher adalah bisa mengubah apa pun menjadi emas atau bisa mengubah keadaan dari nggak berharga jadi berharga banget.

Alkemis bukanlah tukang sihir; semua orang bisa jadi Alkemis. Paulo Coelho membuat novel menarik tentang Alkemis. Kata sang Alkemis pada bukunya Coelho:

1) Semua orang bisa jadi maestro (sang legenda atau sang diva) asal mau mendengarkan petunjuk hidup

2) Petunjuk itu ada di hati masing-masing

3) Hati terus-menerus membisikkan kamu tentang apa yang harus dikejar dan jalan apa yang harus kamu tempuh, dan;

4) Bila kamu mengikuti petunjuk hati, alam semesta akan mendukung petualanganmu

Petunjuk-petunjuk itu akan mengubahmu jadi sang Alkemis. Kalau sudah jadi Alkemis, kamu akan memiliki kebulatan tekad yang hebat; kamu punya kemampuan untuk setia pada sebuah ide dan memperjuangkannya, nggak peduli betapapun sulit dan menderitanya perjuangan itu. Alkemis juga mempunyai kemampuan luar biasa dalam mengubah bencana menjadi hidup baru yang menyenangkan.

Alkemis memiliki kemampuan dalam mengambil manfaat dari kemalangan. Ini bisa dilatih, asal kamu mau! Kemampuan ini terdorong dari semangatmu belajar juga dari kesalahan dan memanfaatkannya. Ini gampang, tapi nggak mudah!

Biasanya, kamu akan mengutuki kesalahanmu, lalu membencinya. Sang Alkemis punya pikiran lain; kesalahn nggak untuk dikutuk dan dibenci. Karena dengan kesalahan, ia mengajari kamu mengetahui batas-batas kemampuanmu. Kalau nggak pernah salah, kamu nggak bakalan tahu bahwa kamu belum sempurna. Kalau nggak tahu bahwa kamu belum hebat, kamu nggak bakal punya semangat untuk belajar dan belajar lagi. Alkemis mensyukuri kesalahan yang dibuatnya, mempelajari, lalu melampauinya.

Ciri utama Alkemis adalah mengambil manfaat dari kemalangan. Ini membutuhkan keberanian untuk melihat kelemahan, kesalahan, dan kekeliruan yang kamu lakukan pada masa silam, lalu berani mengakuinya. Setelah itu, kamu pun belajar dari kesalahan itu dan berkembang melampaui kesalahan.

Sikap ini menuntutmu untuk cukup berani menghadapi rasa malu, menyadari diri kalau masih kurang dan salah, kemudian harus memiliki daya pegas untuk melampaui penyebab rasa malu itu.

Apakah kamu mau menjadi sang Alkemis? Kalau kamu mau jadi Alkemis, belajarlah mengambil manfaat dari semua kemalanganmu.

(Dikutip dari Diary 365 Metamorpho-self seorang perempuan di bumi ALLAH)

“Jangan pernah berhenti bermimpi, ikutilah pertanda,” demikian tertulis dalam sebuah dialog di buku ini.Setiap orang punya cita-cita, sesuatu yang diimpikan, atau dalam buku ini disebut sebagai "legenda pribadi" yang patut untuk diwujudkan.Pun demikian bagi Santiago, bocah gembala dari Andalusia. Demi "legenda pribadi" ia memutuskan melakukan perjalanan panjang. Dari Spanyol menuju Mesir. Semua demi mimpi-mimpinya bertemu dengan Sang Alkemis, dan harta karun. Berjalan, berhenti untuk mengumpulkan bekal, dan berjalan lagi. Demikian perjuangan sang bocah gembala.Selama perburuan mencari Sang Alkemis, banyak pembelajaran dan Kearifan yang didapat Santiago. Kearifan-kearifan yang juga bisa didapatkan oleh para pembaca buku ini. Paulo Coelho, penulis novel ini, memang tak diragukan lagi kemampuannya dalam menulis kisah-kisah spritual. Alur ceritanya tetap sederhana, khas Coelho, namun selalu penuh kejutan dan nilai-nilai arif.