HANTU DAN SILUMAN JEPANG

Senin, 09 Januari 2012

Jepang memiliki makhluk-makhluk aneh seperti siluman atau hantu. Siluman atau hantu di jepang itu juga banyak macamnya mulai dari yuurei (roh gentayangan karena semasa hidupnya dia menderita, karena tidak mendapatkan pemakaman yang layak, dan karena penyebab lainnya), obake (setan), tsukumogami (obake yang berasal dari perabot rumah tangga)

Berikut ini adalah beberapa makhluk motologi jepang atau yang dikenal juga dengan hantu jepang:

Yuurei


yuurei adalah roh yang gentayangan karena dulunya meninggal dalam keadaaan masih diliputi oleh emosi yang sangat kuat, seperti cemburu atau patah hati, atau karena tidak mendapatkan upacara pemakaman yang layak. Biasanya yuurei adalah seorang wanita Mereka digambarkan memakai pakaian pemakaman ala zaman Edo, kimono putih (katabira) dan ikat kepala segitiga (hitaikakushi).Biasanya yuurei muncul sekitar pukul 2-3 dini hari, melayang-layang memohon pada siapa saja untuk membalaskan dendamnya.

Yuurei muncul dalam berbagai cerita di Jepang, misalnya sadako, akaname, amenonna, anyobo, arikura-no-baba, funnayurei, futakuchi-onna, harionago, hiderigami, hone-onna, kage-onna, katawa-guruma, toire no hanako.Kisah tentang yuurei sering diangkat dalam drama Noh dan Kabuki. Yang paling terkenal adalah kisah Bancho Sarayashiki dan Tokaido Yotsuya Kaidan
Obake

Obake (お化け?) atau bakemono (化け物?) adalah sejenis yōkai dalam cerita rakyat Jepang. Arti harfiah dari kata obake adalah sesuatu yang sangat besar atau sesuatu yang bentuknya aneh.
Istilah bakemono sering diterjemahkan dalam kamus sebagai hantu atau setan, namun istilah ini umumnya dipakai untuk makhluk hidup atau makhluk supranatural yang dapat melakukan transformasi untuk sementara. Oleh karena itu, bakemono berbeda dari arwah orang mati. Meskipun demikian, istilah obake juga sinonim dengan yūrei atau hantu dari arwah orang yang telah meninggal dunia.

Bentuk sebenarnya bakemono dapat berupa hewan seperti rubah (kitsune), anjing rakun (tanuki), musang (mujina), kucing yang dapat mengubah bentuk (bakeneko), arwah tumbuh-tumbuhan kodama, atau benda mati yang dipercaya memiliki arwah dalam kepercayaan Shinto dan tradisi animisme lainnya. Obake yang berasal dari perabot rumah tangga disebut tsukumogami. Bakemono biasanya menyamar sebagai manusia atau muncul sebagai bentuk yang aneh atau menakutkan, seperti halnya seorang hitotsume-kozō, ōnyūdō, atau makhluk berwajah datar tanpa mata, hidung, dan mulut (noppera-bō). Semua penampakan yang menakutkan umumnya dapat disebut bakemono atau obake, tanpa memandang apakah subjek tersebut dapat berubah menjadi bentuk lain atau tidak. Oleh karena itu, bakemono secara garis besar sering disamakan dengan yōkai.

ONI

hantu yang jenisnya lain dengan obake, bisa diartikan sebagai setan. Mahluk yang satu ini berbadan raksasa, bertanduk dan biasanya digambarkan membawa gada besi besar (kanabou). Mereka biasanya digambarkan sebagai para penjaga neraka ala Buddhis Jepang. Secara fisik, mereka raksasa, tapi biasa digambarkan sebagai mahluk bodoh, jahat dan bersifat jelek.
Di Jepang setiap tanggal 3 Februari, ada upacara melempar kacang. Kacang yang melambangkan kemakmuran, dilempar keluar dari rumah dengan meneriakan “Fuku wa uchi, oni wa soto” (nasib baik datang, oni pergi). Upacara ini untuk mengusir nasib buruk dari rumah dan mendatangkan keberuntungan.
Tanuki

Tanuki berbentuk seekor rakun. Tanuki digambarkan seperti anjing rakun besar dengan skrotum yang berukuran raksasa yang menggambarkan Tanuki dalam pandangan artistik yang deskriptif. Biasanya tanuki mempunyai perut yang ekstra gendut. Perut mereka juga biasa digambarkan sebagai gendang yang ada di gambaran untuk konsumsi anak-anak di Jepang. Beberapa kuil memiliki cerita tentang Tanuki yang bisa menyamar.
Patung Tanuki biasa ditemukan di halaman warung dan kafe di Jepang. Biasanya mereka memakai tutup kepala mangkuk dan memegang botol sake. Shukaku sendiri berarti "peminum" yang sesuai dengan gambaran Tanuki itu sendiri. Kebanyakan patung menggambarkan Tanuki dengan perut besar, dimana ada pula yang menggambarkan skrotum besar sebagai tradisi. Itu juga bisa berarti kesuburan dan kecukupan.

Kappa



Kappa mahluk ini adalah mahluk amfibi yang bisa tinggal di darat dan di perairan, tingginya biasanya sama dengan anak usia 4 atau 5 tahun, dengan paruh sebagai mulut lalu tangan dan kaki yang memiliki selaput seperti bebek. Punggung Kappa biasanya berbentuk seperti tempurung kura-kura, dan kepalanya biasanya memiliki semacam mangkuk yang berisi air. Selama mangkuk ini berisi air, maka kemampuan sihir kappa akan tetap ada. Jika air di piring itu kering, maka kappa akan mati. Kappa sangat mencintai mentimun dan pertunjukan sumo. Maka dikatakan, supaya bisa lari dari Kappa, maka orang harus membuang mentimun, sehingga Kappa tadi akan teralihkan perhatiannya, atau menipu kappa supaya menunduk dan air dikepalanya tumpah. Kappa terkenal akan kemampuannya untuk menarik orang kedalam air dan menarik nyawa mereka melalui lubang anus.

Tsukumogami

Tsukumogami adalah sejenis siluman yang berasal dari barang-barang perabot rumah tangga yang tidak terpakai lagi. Masyarakat Jepang percaya, kalau benda-benda yang tidak terpakai lagi dan dibiarkan begitu saja atau tidak diurus lagi akan didiami oleh makhluk halus yang mempunya nasip sama dengan benda tersebut, misalnya terbuang, dilupakan dan tidak dipedulikan lagi.
Benda-benda yang biasa jadi tsukumogami seperti lampion, alat musik kuno, pakaian, patung, payung, boneka, pisau, dan alat perabotan rumah tangga lainnya. Tapi tsukumogami yang paling terkenal adalah kara-kasa yaitu tsukumogami yang berasal dari payung. Pada masa Heian, konon pernah terjadi Hyakki Yagyo (pawai/parade mahluk halus di malam hari), dimana sejumlah benda berhantu melakukan teror di penjuru Heiankyo (sekarang dikenal dengan nama Kyoto). Dan menurut legenda , benda ini kemudian hilang memasuki rerimbunan hutan di pegunungan. Dikabarkan mereka membentuk komunitas di daerah itu.